Menanamkan Karakter Positif Pada Anak Melalui BukuPeresensi: Iliana LoeliantoJudul Buku: Tragedi Apel dan Buku Ajaib JikoPenulis: Yosep RustandiPenerbit: Lintang Indiva lini buku anak Penerbit Indiva Media KreasiCetakan: Pertama, Juli 2020Tebal Buku: 160 halamanISBN: 978-623-253-002-7Harga Buku: Rp. 40.000,-Karakter positif dapat membentuk kepribadian anak agar menjadi manusia yang berbudi pekerti mulia. Anak jadi tahu bagaimana ia harus bersikap ketika menghadapi suatu masalah. Salah satu cara menanamkan karakter positif pada anak adalah melalui buku yang mengandung pendidikan karakter di dalamnya.Buku Tragedi Apel dan Buku Ajaib Jiko termasuk dalam seri pendidikan karakter yang mengajarkan arti kejujuran dan betapa pentingnya berkata jujur. Mengisahkan tentang Alin, bocah lelaki berusia delapan tahun yang terpaksa menjambret seplastik apel, buah yang telah lama diidamkan emaknya. Namun, siapa sangka apel import besar yang beraroma harum itu malah membawa banyak masalah untuknya.Bersama Jiko, sahabatnya yang kutu buku, Alin berusaha mencari jalan keluar. Berkat buku ajaib yang selalu dibawa oleh Jiko, berbagai ide yang cemerlang pun hadir dan memberi inspirasi dalam menyelesaikan masalah-masalah yang mereka hadapi. Buku yang menjadi pemenang pertama dalam kompetisi Menulis Indiva 2019 Kategori Novel Anak ini memiliki konflik cerita yang ringan namun tetap asyik dan seru untuk dibaca. Di usianya yang masih sangat muda, Alin telah begitu dewasa. Ia memikul beban yang berat di saat ia semestinya bermain dan belajar sebagaimana anak lain seusianya. (hlm. 41)Para tokoh dalam buku ini juga mengambil peran yang pas sesuai dengan bagiannya. Tiap karakternya dapat membawa imajinasi pembaca khususnya anak-anak untuk menilai sikap para tokoh dalam cerita dan bagaimana karakter tokoh itu berkembang. Terlebih lagi, latar dan alur cerita dalam buku ini sangat mudah dipahami karena dituturkan dengan bahasa yang sederhana. "Emak bahagia. Emak bangga Alin bekerja keras untuk membeli beras tapi Emak sedih kalau Alin berbohong. Kita ini miskin, kita ini bodoh, tapi tidak mencuri. Derajat kita menjadi tinggi karena kita tidak mencuri, Lin." (hlm. 145)Buku Tragedi Apel dan Buku Ajaib Jiko dapat menjadi salah satu referensi bacaan terbaik untuk anak-anak karena banyaknya nilai kehidupan yang dapat kita petik dari apa yang dialami oleh Alin. Tak hanya menginspirasi, kisah Alin juga memotivasi anak untuk selalu jujur, peduli, dan ikhlas.Tapi sejak itu Alin mulai belajar banyak hal. Semua yang hidup pernah merasakan sehat dan sakit. Nilai hidup tidak ditentukan darimana kita berasal dan dimana kita mati. Nilai hidup ada dalam proses menjalani. Siapa yang bisa menjalani hidup lebih baik, lebih bijak, lebih berguna, lebih ikhlas, lebih bertakwa, itulah orang-orang yang berbahagia. Begitulah pelajaran yang Alin tangkap, pelajaran yang diberikan Emak selama ini. (hlm. 157)
Menentukan target bacaan buku menjadi sesuatu yang penting dilakukan di awal tahun. Dengan adanya target, saya jadi tahu berapa banyak buku yang saya baca dalam setahun. Bagi saya, membaca buku tak sekadar menambah pengetahuan dan memperbanyak deretan kosa kata untuk dipelajari tapi saya juga memanfaatkan membaca buku untuk mengurangi stres. Sebab, membaca buku dapat menstimulasi mental kita. Membuat kita merasa lebih baik dan terhindar sesaat dari rasa jenuh. Sering-sering membaca buku tentunya sangat bagus untuk memperbaiki daya ingat dan meningkatkan konsentrasi. Sehingga, seseorang semakin terlatih untuk berpikir analitis. Keterampilan membaca buku pun bermanfaat bagi orang-orang yang senang menulis. Dengan banyak-banyak membaca, keterampilan menulis ikut terasah.Sejak tahun 2020, membaca buku menjadi salah satu hiburan yang banyak diminati. Termasuk bagi saya. Target awal yang hanya 38 buku meningkat menjadi 50 buku. Tentunya sangat menyenangkan menghabiskan hari dengan membaca buku. Saya berharap di tahun-tahun berikutnya, target bacaan buku saya bisa lebih tinggi lagi.
Dimuat di Harian Bhirawa tanggal 20 November 2020Tentang Luka dan Hal-Hal Indah LainPeresensi: Iliana LoeliantoJudul Buku: Scars and The Other Beautiful ThingsPenulis: Winna EfendiPenerbit: Gramedia Pustaka UtamaTerbit: Cetakan Pertama, 2020Tebal: 296 halamanISBN: 978-602-06-4205-5Sosok perempuan seringkali dianggap sebagai simbol dari kesucian dan kehormatan. Ia kemudian dipandang sebagai aib ketika mengalami kekerasan seksual, seperti perkosaan. Mirisnya lagi, perempuan yang menjadi korban malah disalahkan menjadi penyebab terjadinya kekerasan seksual tersebut. Sementara pelaku kejahatan, tak mendapat hukuman yang setimpal dengan apa yang sudah diperbuatnya. Dalam buku Scars and The Other Beautiful Things, tokoh utama Harper Simmons, remaja perempuan berusia tujuh belas tahun, juga mengalami hal serupa. Murid tahun terakhir Tommales High School itu ditemukan dalam keadaan penuh luka, nyaris tanpa busana, dan tidak sadar setelah menghadiri sebuah pesta. Saksi yang menemukannya memberi pernyataan bahwa Harper telah diperkosa. Sementara, Harper sama sekali tidak mengingat apa yang sudah menimpanya. Ia baru tersadar sewaktu terbangun dengan kondisi nyeri di sekujur tubuhnya.Scott Gideon, mahasiswa penerima program beasiswa penuh bidang olahraga di universitas prestisius Stanford, malam itu tertangkap sedang memperkosa Harper yang terlihat tidak bergerak dan tidak responsif. Tim pengacara Scott Gideon menegaskan bahwa apa yang terjadi dilandasi oleh persetujuan dari kedua belah pihak.Pernyataan tersebut diperkuat dengan keterangan saksi yang menyaksikan keduanya tampak sama-sama mabuk akibat mengonsumsi alkohol pada sebuah pesta di Santa Rosa. Mereka juga terlibat interaksi sepanjang malam sebelum menjauh dari lokasi pesta sambil berpegangan tangan. Kurangnya bukti menjadi pertimbangan atas hukuman yang semestinya diterima Scott. Terlebih lagi, penyerangan seksual tersebut masih diragukan sebagai tindak pemerkosaan atau hubungan konsensual yang berakhir buruk.Sejak peristiwa nahas itu, kehidupan Harper berubah. Bisikan-bisikan mulai terdengar ketika ia kembali masuk sekolah. Berbagai anggapan dan pandangan orang-orang terus mengikutinya kemana-mana. Malam-malamnya juga penuh mimpi buruk yang berusaha dilewatinya dengan obat tidur. Ia pun harus rutin bertemu dengan seorang dokter terapis untuk membantu mengatasi traumanya.Ternyata, semuanya tak semudah itu berlalu, seperti yang dikatakan orang-orang. Saat Harper memperhatikan sekelilingnya, bukan hanya dirinya yang hancur dan terluka. Masih ada Avery, saudara kembarnya yang ikut membuang mimpinya karena merasa bertanggung jawab atas apa yang dialami Harper. Juga ayah yang sering bekerja hingga larut malam; Adam, kekasihnya yang tidak bisa menemaninya pada malam itu; dan Rachel, teman dekatnya yang merasa telah kehilangan sahabatnya.Harper tahu ia membutuhkan upaya besar untuk melupakan dan menemukan dirinya setelah segala yang dimilikinya terenggut. Namun, ia harus benar-benar pulih agar semua orang yang menyayanginya juga bisa pulih. Beruntungnya, ia memiliki orang-orang yang selalu ada untuknya dan tak pernah lelah memberinya dukungan. Mengambil latar kota kecil Bodega Bay di Sonoma County, cerita yang terinspirasi dari kisah nyata Chanel Miller ini menceritakan seperti apa dan bagaimana kehidupan serta perjuangan Harper Simmons yang mengalami penyerangan seksual. Menggunakan sudut pandang orang pertama dari remaja berusia tujuh belas tahun, pembaca diajak ikut merasakan posisi dan perasaan Harper sebagai seorang remaja berprestasi sekaligus korban pemerkosaan oleh orang yang tak dikenal. Meski alur ceritanya maju mundur, pembaca tak akan kebingungan mengikuti jalan ceritanya. Seperti karya-karya sebelumnya, Winna Efendi juga mengangkat tema persahabatan, keluarga, dan cinta pada novel ini. Tak sampai disitu, penulis juga menambahkan tema self love yang membuat kisah dari seorang Harper Simmons kian menarik. Kita dapat menjumpai kasus serupa dalam kehidupan sehari-hari. Sangat disayangkan, jika kasus seperti ini kebanyakan berakhir dengan ketidakadilan yang dirasakan korban. Tak jarang, kita pun jadi bertanya-tanya, dimana kedudukan hukum yang sesungguhnya.Sangatlah penting bagi setiap orang untuk bisa menghargai dirinya sendiri, menentukan pilihan, dan bangkit dari kejadian buruk yang dialami dalam hidup. Percayalah, walau harus berjuang dalam luka dan trauma, tetap ada secercah terang juga harapan di masa-masa yang gelap itu.
Rumus 5W+1H tak hanya digunakan dalam penulisan berita tapi juga digunakan pada bidang ilmu lainnya seperti menulis sebuah cerita, termasuk karangan fiksi. Dapat dikatakan, fungsi 5W+1H bertujuan untuk membuat perumusan masalah. Dalam bahasa Indonesia, rumus 5W+1H yang terdiri atas what, where, when, who, why, how ini dikenal dengan sebutan adiksimba: apa, dimana, kapan, siapa, mengapa, bagaimana.1. What = ApaMenjelaskan peristiwa yang sedang terjadi.Contoh pertanyaannya adalah:"Apa yang terjadi?""Apa dampak yang ditimbulkan?""Apakah ada keuntungan/kerugian?""Apa saja pendapat orang-orang tentang peristiwa itu?".2. Who = SiapaMenjelaskan pelaku dan orang-orang yang mendukung dalam peristiwa tersebut.Contoh pertanyaannya adalah:"Siapa saja tokohku?""Siapa saja yang terlibat?""Siapa yang mendapat masalah?""Siapa yang harus bertanggung jawab?""Siapa yang menemukan solusi?".3. When = KapanMenjelaskan waktu-hari, jam, menit, detik, peristiwa itu terjadi.Contoh pertanyaannya adalah:"Kapan peristiwa itu terjadi?""Seberapa sering peristiwa itu terjadi?""Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk (berlangsungnya) peristiwa itu?".4. Where = DimanaMenjelaskan lokasi atau tempat peristiwa itu terjadi.Contoh pertanyaannya adalah:"Dimana peristiwa ini terjadi?""Dimana peristiwa itu terjadi?".5. Why = MengapaMenjelaskan sebab-akibat dari suatu peristiwa yang terjadi.Contoh pertanyaannya adalah:"Mengapa peristiwa ini terjadi?""Mengapa peristiwa itu terjadi?'.6. How = BagaimanaMenjelaskan bagaimana proses terjadinya peristiwa dari awal serta bagaimana mencari solusi untuk penyelesaiannya.Contoh pertanyaannya adalah:"Bagaimana peristiwa itu terjadi?""Bagaimana penyelesaiannya?"
<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc9LfdNUpxQZLEEPy5da1D71IZFEEzyOMK0BwLVD72DI_z896JMxFg4mTYFeve8tYBqVkOo1jI4Ic0fnVtTO3wNRQJkaO5S8DdeftJpAAS36bxwjqbACjfIcF9VY0nvfBEFJdPUZlOvPo/s1600/1597836460031395-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc9LfdNUpxQZLEEPy5da1D71IZFEEzyOMK0BwLVD72DI_z896JMxFg4mTYFeve8tYBqVkOo1jI4Ic0fnVtTO3wNRQJkaO5S8DdeftJpAAS36bxwjqbACjfIcF9VY0nvfBEFJdPUZlOvPo/s1600/1597836460031395-0.png" width="400"> </a> </div></div><div><br></div><div>Ada penulis yang bisa menulis secara spontan tapi ada juga penulis yang memerlukan kerangka untuk membuat sebuah tulisan. Aku termasuk penulis yang membutuhkan kerangka dalam menulis cerita fiksi. Mengapa? <br></div><div><br></div><div>Sebuah kerangka dalam cerita fiksi membantu aku agar bisa menyelesaikan cerita sesuai dengan apa yang aku rancang. Selain itu, kerangka tulisan juga melindungi ceritaku agar tetap fokus pada apa yang ingin aku sampaikan sehingga tidak melebar kemana-mana. Ceritaku pun tampak lebih rapi dan terstruktur.</div><div><br></div><div>Tetapi, aku juga pernah menulis tanpa kerangka. Misalnya, untuk tulisan non-fiksi (esai). Setelah melakukan riset, aku akan menentukan judul. Bila judul tersebut telah sesuai dengan yang aku inginkan, barulah aku menyusun kalimat pembuka, lalu kalimat-kalimat berikutnya hingga menjadi sebuah paragraf yang utuh. </div><div><br></div><div>Setelah selesai dengan sebuah tulisan fiksi/non fiksi, aku akan membacanya kembali hingga beberapa kali sembari mengubah susunan kalimat yang menurut aku perlu diubah/diganti. Untuk bagian yang aku ganti, tak langsung aku hapus begitu saja. Seringnya, aku memindahkannya di bagian paling bawah dulu. Dengan begitu, aku masih dapat mengambilnya kembali bila memang diperlukan.</div>
<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6qmBRfuDewE1A6rVaxnYiEGobZ4ZHU61Af1thTxpTEA9BMwNPgH6nWithJGqhT0KEKoc36k94XtfJ7Fzfs0T8j2dmCliOkVuScQQCdsSPcuV_JQ_OIoePxvYGLXiXzdUjDZkgA072sAs/s1600/1597836487348266-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6qmBRfuDewE1A6rVaxnYiEGobZ4ZHU61Af1thTxpTEA9BMwNPgH6nWithJGqhT0KEKoc36k94XtfJ7Fzfs0T8j2dmCliOkVuScQQCdsSPcuV_JQ_OIoePxvYGLXiXzdUjDZkgA072sAs/s1600/1597836487348266-0.png" width="400"> </a> </div></div><div><br></div><div>Aku sangat suka membaca buku terutama buku dalam bentuk fisik. Selain tak membuat sakit mata karena terlalu lama menatap layar, buku fisik memiliki aroma yang menurut aku sangat menggoda. Belakangan ini, aku malah betah duduk berjam-jam hanya untuk membaca buku. Aktivitas di rumah saja jadi lebih berarti dengan membaca buku. Aku bisa membaca selesai satu sampai dua buah buku dalam sehari-yang dulunya bahkan hanya beberapa halaman saja.<br></div><div><br></div><div>Menurut aku, membaca buku tak hanya sekedar membaca saja. Aku menyukai bacaan-bacaan yang bisa membuat aku berkontemplasi. Buku yang sebelum membacanya aku merasa semangat dan sesudah membacanya aku lebih semangat lagi. Sebab, buku yang bagus itu tak hanya memberikan pengetahuan baru tapi juga menghasilkan pemikiran baru bagi pembacanya.</div><div><br></div><div>Kamu akan menyadari sudah membaca buku bagus ketika kamu merasa masih ingin membacanya lagi dan lagi. Kamu tak merasa jenuh walau telah menghafal tiap bagiannya. Bahkan, kamu dengan sengaja menandai halaman tertentu yang menyimpan kalimat yang kamu sukai, yang begitu mengena di hatimu; menuliskannya kembali di buku catatanmu untuk kemudian kamu baca lagi bila kamu memerlukannya.</div>
<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgow-9HR0_Ibocaf-s02XHxOQZZPHJpHouYAp9r2HtbLnA2nUSh72xlyMjfFUHEQA5uXsgpbhR6VQaluSCgHeA12t2hGfpKYkRE1q4HofuzAeNFGvAzpF1e9fN4OKSy2c0xvdG0vuM-np4/s1600/1597672701931256-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgow-9HR0_Ibocaf-s02XHxOQZZPHJpHouYAp9r2HtbLnA2nUSh72xlyMjfFUHEQA5uXsgpbhR6VQaluSCgHeA12t2hGfpKYkRE1q4HofuzAeNFGvAzpF1e9fN4OKSy2c0xvdG0vuM-np4/s1600/1597672701931256-0.png" width="400"> </a> </div></div><div><br></div><div>Judul Buku: Yang Aku Tahu dengan Pasti</div><div>Penulis: Oprah Winfrey</div><div>Penerbit: Gramedia Pustaka Utama</div><div>Cetakan: Ketiga, September 2019</div><div>Tebal buku: 190 halaman</div><div>ISBN: 978-602-03-1585-0</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4it_UsBydj3lQPSwoJ_T9T42pqinYlyxRXXZ4Ua1Bo6uffVjTHWCCCoEC6Tt3Fn-KysrEnhaID3c-NYk7zUz79toLgpHzb1he5_BedtEWkPumz178UMZkKdndf-TN3lsjpBHQYh1RJhs/s1600/1597671747551514-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4it_UsBydj3lQPSwoJ_T9T42pqinYlyxRXXZ4Ua1Bo6uffVjTHWCCCoEC6Tt3Fn-KysrEnhaID3c-NYk7zUz79toLgpHzb1he5_BedtEWkPumz178UMZkKdndf-TN3lsjpBHQYh1RJhs/s1600/1597671747551514-0.png" width="400"> </a> </div></div><div><br></div><div>Buku ini berisi kumpulan esai yang pernah dimuat pada kolom "What I Know for Sure" di O, The Oprah Magazine. Esai yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia itu dijadikan satu melalui sebuah buku setelah sebelumnya sempat direvisi dan diperbarui. </div><div><br></div><div>Oprah Winfrey termasuk salah satu perempuan berpengaruh. Namanya melambung lewat talkshow "The Oprah Winfrey Show". Sebuah tayangan inspiratif yang telah disiarkan di lebih dari 126 negara di dunia, termasuk di Indonesia. </div><div><br></div><div>Di balik popularitasnya, ada sisi lain dari Oprah Winfrey yang tidak kita ketahui. Lewat buku ini, kita bisa lebih mengenal sosok mengagumkan Oprah Winfrey. </div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhs8kyTxNlJb4ZQeN3ZK0RWL4xBKUobwbWdOWFlZ-f5qjAeQy0CLDt7OJtxoUGWoSh3D2weNXKbaNwCSKj9HJ8SW_DjhfUXlWo63REg68z1Ne0sMtBDOLj5udbA_ebUHnvy07qOYbCGNE/s1600/1597671743968368-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhs8kyTxNlJb4ZQeN3ZK0RWL4xBKUobwbWdOWFlZ-f5qjAeQy0CLDt7OJtxoUGWoSh3D2weNXKbaNwCSKj9HJ8SW_DjhfUXlWo63REg68z1Ne0sMtBDOLj5udbA_ebUHnvy07qOYbCGNE/s1600/1597671743968368-1.png" width="400"> </a> </div></div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHM1tYW6ScnEfdWpsjzvaScTzNJeu4bxrDiLodM20HVJOqeZBRJ3f5Pt9InkFfKv5Ig3AuwX14ph6UOOUsunDjVe10jCMsUUqBTBfuA5EPek5zI1-_10pmnp7z8RbvlJFkJIHjU5QZDH4/s1600/1597671739008267-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHM1tYW6ScnEfdWpsjzvaScTzNJeu4bxrDiLodM20HVJOqeZBRJ3f5Pt9InkFfKv5Ig3AuwX14ph6UOOUsunDjVe10jCMsUUqBTBfuA5EPek5zI1-_10pmnp7z8RbvlJFkJIHjU5QZDH4/s1600/1597671739008267-2.png" width="400"> </a> </div></div><div><br></div><div>Buku ini juga disusun berdasarkan pengalaman yang didapatnya dan perjumpaan-perjumpaannya dengan tokoh-tokoh inspiratif. Ia pun menuliskan perasaannya dan bagaimana dirinya berdamai dengan masa lalunya. Bagaimanapun, itu adalah motivasi yang membentuk dirinya sekarang. </div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDZWT7My4UL0XuUXACglHVjtHawb8cqmKBHT0zx8Gb_20u6u6YBCOIIw6BMtQf_44OmslChTJ9DuP2bzpVSE-QLeYnqhOk9I3SVQ6vj7gEb1X3IdmBKE6vzSuBgMaWR2jEaIUhDDI5QHU/s1600/1597671734669460-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDZWT7My4UL0XuUXACglHVjtHawb8cqmKBHT0zx8Gb_20u6u6YBCOIIw6BMtQf_44OmslChTJ9DuP2bzpVSE-QLeYnqhOk9I3SVQ6vj7gEb1X3IdmBKE6vzSuBgMaWR2jEaIUhDDI5QHU/s1600/1597671734669460-3.png" width="400"> </a> </div></div><div><br></div><div>Tujuh tema yang diangkat dalam buku ini memberikan pandangan baru dan kuat. Tak hanya menggugah dengan jujur, buku ini juga menghidupkan kembali semangat kita yang membacanya. Oprah tak memaksa kita untuk mempunyai sikap dan pemikiran yang sama dengannya. Namun, kita bisa menjadikan sikap dan pemikirannya sebagai pembelajaran untuk direnungkan. </div><div><br></div><div>Apa yang kamu tahu dengan pasti?</div><div>Apa yang aku tahu dengan pasti?</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIAZCcMMD-2BiPa3IORPX4vt-2k9ThaJTpDO5zvaMCz2PjhRMUzhYS67cPiKFv2p0VusKqzmEQpqnlHZh0BbMBtenNdfswafaSIhr3wecYcJ3CjK-xaFWhBlVWmuIdqjXzd6yDngc_Mo8/s1600/1597671730635165-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIAZCcMMD-2BiPa3IORPX4vt-2k9ThaJTpDO5zvaMCz2PjhRMUzhYS67cPiKFv2p0VusKqzmEQpqnlHZh0BbMBtenNdfswafaSIhr3wecYcJ3CjK-xaFWhBlVWmuIdqjXzd6yDngc_Mo8/s1600/1597671730635165-4.png" width="400"> </a> </div></div><div><br></div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHYqpjw1_iAwVGpTi9wO_VVHnRK6ej3P7E3EiyOjadQbJ5I_0NT-0wV8JJdJtR8xC-5q_uLM5BfN9qcCyqlrrMg0nzvtdtfDyk8AwsecjL19jMS8-7OMeP8y88bNyR4SADN3s8iN1xgbs/s1600/1597671726648032-5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHYqpjw1_iAwVGpTi9wO_VVHnRK6ej3P7E3EiyOjadQbJ5I_0NT-0wV8JJdJtR8xC-5q_uLM5BfN9qcCyqlrrMg0nzvtdtfDyk8AwsecjL19jMS8-7OMeP8y88bNyR4SADN3s8iN1xgbs/s1600/1597671726648032-5.png" width="400"> </a> </div></div><div><br></div><div>Semakin hari semakin banyak hal yang terjadi dan harus kita hadapi. Beban pikiran pun jadi semakin banyak. Ada yang dapat kita terima tapi ada juga yang sulit. Itulah perjalanan hidup. Selalu banyak rintangan dan tantangan di dalamnya. Kendati tak mudah menjalaninya, kita masih bisa menciptakan kenangan-kenangan indah dari tiap peristiwa dalam kehidupan ini. </div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEide99tKztdGI2Nqvfxdtt8j5MXC_TUuPoJTLgvHypwkHuCM-EKarGjx4Qzh5HKPFpOFLrekz8CSkVFnz94Z_xDZy12Ss3-l5HtYvB8GjNB91B4p_D9tuQJeL61njYSMdGehyu-bJ8Ljpk/s1600/1597671688913318-6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEide99tKztdGI2Nqvfxdtt8j5MXC_TUuPoJTLgvHypwkHuCM-EKarGjx4Qzh5HKPFpOFLrekz8CSkVFnz94Z_xDZy12Ss3-l5HtYvB8GjNB91B4p_D9tuQJeL61njYSMdGehyu-bJ8Ljpk/s1600/1597671688913318-6.png" width="400"> </a> </div></div><div><br></div>
<div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Judul Buku: Kafe Ajaib yang Memasak Impian</div> </div> <div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Penulis: Suyoung Kim</div> </div> <div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Penerbit: Gramedia Pustaka Utama</div> </div> <div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Tahun Terbit: Juni 2019</div> </div> <div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Tebal Buku: 179 halaman</div> </div> <div> <br /> <div style="text-align: justify;"> ISBN: 978-602-06-2996-4</div> </div> <div> <br /></div> <div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWzBl3hojf4MEfuMLGWsOU-QH1go2FbB-bAqCT99EQlBAbIz-GWu9qL7onRYglxcia7_8OlLibARZY5PgFyzvqlYncCgQ_dEWujsMJsH1wbXRrRxaR6-xtdQk51QVbWXvyrwKDZErgFDM/s1600/1593390378334349-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWzBl3hojf4MEfuMLGWsOU-QH1go2FbB-bAqCT99EQlBAbIz-GWu9qL7onRYglxcia7_8OlLibARZY5PgFyzvqlYncCgQ_dEWujsMJsH1wbXRrRxaR6-xtdQk51QVbWXvyrwKDZErgFDM/s400/1593390378334349-0.png" width="300" /> </a> </div> <br /></div> <div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Impian membuat seseorang memiliki tujuan hidup. Semakin besar impian yang kamu miliki maka semakin besar pula perencanaan dan usaha yang harus kamu lakukan untuk meraihnya. </div> </div> <div> <br /></div> <div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Buku "Kafe Ajaib yang Memasak Impian" bercerita tentang pengalaman seorang gadis kecil bernama Na Di-ah yang bertemu dengan si Gadis Kaya Impian. Ketertarikannya pada seekor kucing kecil menjadi jalan bagi Na Di-ah untuk menemukan sebuah cahaya kuning dan hangat di ujung lorong yang gelap. Pada hari itulah Na Di-ah mengenal Kafe Bumi Bermimpi dan si Gadis Kaya Impian yang mengaku telah mewujudkan lebih dari 70 impian di lebih dari 80 negara.</div> </div> <div> <br /></div> <div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Kehidupan Na Di-ah menjadi lebih menarik sejak berteman dengan si Gadis Kaya Impian. Na Di-ah yang awalnya tak mengerti perlahan jadi tahu dan memahami apa impian itu. Bahkan, Na Di-ah sering mendapat PR terkait dengan impian yang dimilikinya. Na Di-ah pun menuliskan daftar impiannya juga rencana-rencana yang dapat ia lakukan untuk mewujudkan impian tersebut. </div> </div> <div> <br /></div> <div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFVB31DJyfPYJQutYgWttYcpbitRhZ4Ynq6KvhjWBG6SNAvtJlnwGvZ5AjRTZg6pIShjvWkIxKe10xd0l-yP6ugXWziJg6mTS12UuG8oxHPS9xzVe7Ge4nulHKuqZMImCOqOuPo-3AAkc/s1600/1593390371875001-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFVB31DJyfPYJQutYgWttYcpbitRhZ4Ynq6KvhjWBG6SNAvtJlnwGvZ5AjRTZg6pIShjvWkIxKe10xd0l-yP6ugXWziJg6mTS12UuG8oxHPS9xzVe7Ge4nulHKuqZMImCOqOuPo-3AAkc/s1600/1593390371875001-1.png" width="400" /> </a> </div> <br /></div> <div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Si Gadis Kaya Impian selalu berbagi cerita dalam setiap pertemuannya dengan Na Di-ah. Ia juga sering memberikan rahasia-rahasia impian. Menariknya lagi, ia selalu menyajikan kudapan atau makanan lezat dari berbagai negara untuk Na Di-ah. </div> </div> <div> <br /></div> <div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJivJvitfDXDAhhVjfwDzuq4GRUDAaeM66AqCFXDhjbtzhYc4nCaUoN4mNZ05irOHq8rW8GcnVYXAA-qMGARHJIBf3htmxc-vk0pztS3iqgF8gUjJLqJGSjPQdyxFTheTDWuSEw9GNCA4/s1600/1593390366383436-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJivJvitfDXDAhhVjfwDzuq4GRUDAaeM66AqCFXDhjbtzhYc4nCaUoN4mNZ05irOHq8rW8GcnVYXAA-qMGARHJIBf3htmxc-vk0pztS3iqgF8gUjJLqJGSjPQdyxFTheTDWuSEw9GNCA4/s1600/1593390366383436-2.png" width="400" /> </a> </div> <br /></div> <div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Banyaknya inspirasi baru yang didapat membuat Na Di-ah semakin bersemangat. Meski di tengah kehidupannya yang sulit dengan kedua orangtua yang suka bertengkar, Na Di-ah bisa menemukan harapan untuk masa depannya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </div> <div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Na Di-ah berharap bisa cepat-cepat tumbuh besar. Ia ingin segera menjadi orang dewasa dan pergi berkeliling dunia. Hal itu diutarakannya pada si Gadis Kaya Impian. </div> </div> <div> <br /></div> <div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeo1xp66k4Uj9D7thHYaQEN4Dv3JqRpkiCvhW5FEaZUMS4aLhsyHOqt5qPuMhdeMgK6GDMIZE7RAt-z7Mrxeny2PG98UQHfMsF1sh1IHXkBXbt0bxCTJX3gwY39avalN4GrD2S9-C5wtw/s1600/1593390360841565-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeo1xp66k4Uj9D7thHYaQEN4Dv3JqRpkiCvhW5FEaZUMS4aLhsyHOqt5qPuMhdeMgK6GDMIZE7RAt-z7Mrxeny2PG98UQHfMsF1sh1IHXkBXbt0bxCTJX3gwY39avalN4GrD2S9-C5wtw/s1600/1593390360841565-3.png" width="400" /> </a> </div> <br /></div> <div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Buku “Kafe Ajaib yang Memasak Impian” cocok untuk dibaca oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Lewat si Gadis Kaya Impian, Suyoung Kim membagikan strateginya kepada kita semua untuk merancang dan mewujudkan impian hingga kita merasa semakin dekat dengan impian itu. Berbagai resep dari makanan-makanan yang dinikmati Na Di-ah juga ada dalam bagian terakhir buku ini. Dilengkapi dengan ilustrasi yang cantik dan penuh warna menjadikan buku ini semakin menarik. </div> </div> <div> <br /></div> <div> <br /> <div style="text-align: justify;"> Hargailah dirimu sendiri agar dunia juga menghargaimu. Yakinlah bahwa impianmu pasti terwujud. Suatu hari nanti kamu akan menyadari bahwa dirimu adalah orang yang paling istimewa.</div> </div>